Installasi Cisco Packet Tracer 6.1 di Debian Wheezy 64-bit
Packet Tracer merupakan aplikasi simulator perangkat jaringan buatan Cisco, dengan Packet Tracer kita bisa mempelajari cara konfigurasi perangkat-perangkat jaringan buatan Cisco, seperti switch dan router. Namun perlu dicatat, tidak semua fitur perangkat Cisco bisa tersedia dan berjalan di Packet Tracer. Tetapi setidaknya ini akan mempermudah kita untuk belajar perangkat buatan Cisco 🙂
Berikut adalah langkah-langkah installasi Cisco Packet Tracer 6.1 :
1. Donlot dulu file installernya
Cisco Packet Tracer 6.1 Instructor atau Cisco Packet Tracer 6.1 Student
2. Kemudian extrak
# tar -xvf Cisco-PT-610-Instructor.tar.gz
3. Karena menggunakan Debian Wheezy 64-bit, aktifkan arsitektur i386 (32-bit), kemudian install depedensinya
#Â dpkg –add-architecture i386
# apt-get install ia32-libs-gtk libqtwebkit4:i386 libqt4-qt3support:i386 libqt4-scripttools:i386
3. Pindah ke direktori hasil extrak
# cd PacketTracer61Instructor
4. Kemudian install
# ./install
dalam proses installasi akan muncul beberapa pertanyaan, cukup jawab dengan menekan Y dan enter
5. Jalankan Packet Tracer
$Â packettracer
Starting Packet Tracer 6.1
ternyata meskipun sudah Starting ditunggu-tunggu tidak mau muncul GUI, coba ketikkan
$Â /opt/pt/bin/PacketTracer6
6. Selamat menikmati 🙂
Debian 7.7 (Wheezy) di ThinkPad X1 Carbon
Awal tahun 2015 ini, alhamdulillah akhirnya saya bisa mengganti ThinkPad X201i saya yang uzur dengan  baru. ThinkPad X1 Carbon-lah yang saya pilih. Meski lumayan mahal (serasa gendong motor Vario yang masuk backpack tapi ringan banget :D) setidaknya worth it-lah dengan harganya. 🙂
Kemudian ThinkPad X1 Carbon saya install Debian 7.7, dan tidak ada masalah yang berarti kecuali dengan fingerprint readernya, harus sedikit mikir untuk membuatnya bisa bekerja.  Berikut konfigurasi pada Debian 7.7  saya :
[Repository]
# nano /etc/apt/sources.list
…
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ wheezy-updates contrib main
deb-src http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ wheezy-updates contrib main
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ wheezy main contrib non-free
deb-src http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ wheezy main contrib non-free
deb http://ppa.launchpad.net/bean123ch/burg/ubuntu lucid main
deb-src http://ppa.launchpad.net/bean123ch/burg/ubuntu lucid main
deb http://qgis.org/debian wheezy main
deb-src http://qgis.org/debian wheezy main
deb http://ftp.us.debian.org/debian wheezy-backports main
deb-src http://ftp.us.debian.org/debian wheezy-backports main
deb http://http.debian.net/debian wheezy-backports main
deb-src http://http.debian.net/debian wheezy-backports main
deb http://www.deb-multimedia.org wheezy main non-free
deb-src http://www.deb-multimedia.org wheezy main non-free
…
[Fingerprint]
1. install dulu file depedensinya
# apt-get install libfprint-dev libqt4-dev libqca2-dev libusb-1.0-0-dev libpolkit-qt-1-dev libpam0g-dev libfakekey-dev
2. donlot dulu fingerprint-gui-1.06
3. kemudian extrak
# cd Downloads
# tar -xvzf fingerprint-gui-1.06.tar.gz Continue reading
Installasi RHEL Server 7.0
Bulan Juni lalu RedHat merelease RHEL 7.0, setelah beberapa waktu mencicipi RHEL Server 7.0 versi beta akhirnya saya bisa mencicipi versi release. RHEL (Red Hat Enterprise Linux) merupakan salah satu distribusi Linux yang berbayar. Berbayar disini adalah untuk support-nya, jadi untuk memperoleh dukungan teknis, update, dll. pengguna harus membeli subscription-nya, ada beberapa orang “kreatif” untuk mendapatkan update mengarahkan ke repository CentOS yang merupakan “RHEL Clone”. Jadi tidak perlu membeli subscription-nya. Banyak tutorial yang bertebaran di google yang bisa dijadikan rujukan. 🙂
Bagi yang ingin mencicipi bisa mendapatkan evaluation software-nya selama 30 hari. Dan apabila ingin memperoleh dukungan professional dari RedHat dengan membeli subscription-nya bisa menghubungi Paesoft Indonesia. 🙂
Berikut langkah-langkah installasi RHEL Server 7.0 :
1. Booting menggunakan DVD Installer yang sudah di donlot. Pilih Install Red Hat Enterprise Linux 7.0. Enter.
2. Pilih bahasa untuk proses installasi (gak memilh bahasa Indonesia bukan berarti gak nasionalis, takutnya malah puyeng :D). Klik Continue. Continue reading